Mengenal Upacara Adat Manten Kerewon di Yogyakarta
Manten Kerewon adalah satu ritual adat unik dari Yogyakarta. Menurut Roedjito, seorang peneliti adat Jawa, upacara ini dilakukan dengan tujuan untuk "menyambut kebahagiaan dan keberkahan dari leluhur serta menolak segala malapetaka". Uniknya, upacara ini tidak melulu diadakan saat pernikahan. Kadang, acara ini juga dilangsungkan dalam rangka menyambut kelahiran dan berbagai momen penting lainnya dalam hidup masyarakat Jawa.
Sebagai upacara adat, Manten Kerewon dipenuhi oleh simbol dan makna yang mendalam. Terdiri dari dua kata, ‘Manten’ berarti pengantin, sementara ‘Kerewon’ merujuk kepada hidangan yang disajikan sebagai tanda penghormatan kepada leluhur. Pada dasarnya, upacara ini menghadirkan perayaan kehidupan dengan sentuhan spiritual yang kuat. Ceremonial ini sering mengundang perhatian wisatawan dan peneliti dari berbagai belahan dunia yang tertarik pada kekayaan budaya Jawa.
Memahami Simbol dan Makna di Balik Upacara Manten Kerewon
Tidak ada upacara adat Jawa yang tidak memiliki makna filosofis, termasuk Manten Kerewon. Setiap detailnya memiliki makna yang mendalam dan simbolis. Misalnya, hidangan Kerewon yang disajikan memiliki tujuh jenis makanan. Seperti yang dijelaskan oleh Roedjito, "Tujuh makanan itu melambangkan tujuh tingkatan hidup dalam ajaran kejawen".
Sementara itu, proses penghormatan kepada leluhur dalam upacara ini melambangkan penghargaan dan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan kehidupan dan kebijaksanaan. Ini adalah bentuk penghormatan paling dalam yang bisa ditunjukkan oleh masyarakat Jawa kepada leluhur mereka.
Selain itu, upacara ini juga memiliki makna sosial. Menurut Roedjito, "Ini adalah cara masyarakat Jawa untuk menunjukkan rasa hormat dan persatuan satu sama lain". Upacara ini menjadi ajang saling menghargai dan menunjukkan solidaritas dalam masyarakat Jawa.
Secara keseluruhan, Manten Kerewon bukan hanya sekedar upacara adat biasa. Ia membawa makna filosofis dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Jawa. Prosesi ini juga menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian budaya dan memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan ini, kita dapat menghargai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, dan khususnya Yogyakarta, dengan lebih dalam lagi.