Upacara Tumpeng Sewu adalah salah satu tradisi adat yang terkenal di Yogyakarta, Jawa Tengah. Tumpeng Sewu, yang berarti “seribu tumpeng,” dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang diterima. Dalam upacara ini, seribu tumpeng nasi kuning disusun secara berjajar dan dihias dengan berbagai lauk-pauk, yang melambangkan kemakmuran dan kebersamaan. Masyarakat Yogyakarta percaya bahwa dengan menyajikan tumpeng dalam jumlah besar ini, mereka akan mendapatkan berkah dan kebahagiaan.
Pada upacara Tumpeng Sewu, biasanya sditinsankamiltangerang.sch.id warga akan bergotong royong dalam menyiapkan makanan dan mengatur prosesi, yang menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial di masyarakat. Prosesi dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa, yang kemudian dilanjutkan dengan penyajian tumpeng dan pembagian kepada masyarakat. Setiap orang yang hadir akan mendapatkan bagian dari tumpeng sebagai simbol partisipasi dalam perayaan dan rasa syukur.
Keunikan dari Tumpeng Sewu adalah makna yang terkandung dalam jumlah tumpeng yang disajikan. Seribu tumpeng ini melambangkan harapan agar kehidupan masyarakat semakin sejahtera, dilimpahi rezeki, dan mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Selain itu, prosesi ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk merenung dan bersyukur atas segala hal yang telah diberikan, serta memperkuat rasa kebersamaan di antara sesama.
Selain sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, upacara Tumpeng Sewu juga mengajarkan tentang pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam kehidupan sosial. Proses persiapan yang melibatkan seluruh masyarakat menggambarkan betapa kuatnya ikatan sosial di Yogyakarta. Upacara ini tidak hanya menjadi tradisi yang dilestarikan, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga dan menjadi simbol keharmonisan di dalam masyarakat.