Memahami Makna di Balik Tradisi Ngaben di Bali
Ngaben merupakan tradisi yang sakral di Bali. Menurut Made Puja, seorang Pakar Tatanan Sosial Bali, "Ngaben adalah proses melepaskan roh dari ikatan duniawi, membawanya kembali ke alam semesta." Tradisi ini dilakukan dengan membakar jasad, benda simbolik yang mewakili almarhum. Melalui proses ini, masyarakat Bali percaya bahwa jasad, sebagai tempat tinggal roh, telah direndahkan dan bebas untuk kembali ke alam semesta.
Hal yang paling menonjol dari tradisi ini adalah bagaimana masyarakat Bali menghormati kematian. Ngaben bukanlah acara duka, tetapi sebuah perayaan. Masyarakat Bali memandang kematian sebagai bagian dari siklus kehidupan, bukan akhir dari segalanya. Dalam Ngaben, masyarakat merayakannya dengan penuh sukacita dan penuh warna, tidak ada kesedihan atau tangisan.
Selanjutnya: Proses dan Rangkaian Upacara Ngaben di Bali
Proses Ngaben di Bali cukup kompleks. Pertama, jasad dipersiapkan dengan cara dibungkus dan diletakkan di peti yang dinamakan Wadah. Kemudian, prosesi dimulai dengan mengarak Wadah menuju tempat pembakaran. Di sana, Wadah akan dipindahkan ke Bade, sebuah struktur tinggi tempat pembakaran.
Setelah itu, jasad akan dibakar. Proses ini melambangkan pemisahan antara roh dan jasad. "Dalam tradisi Bali, api dipandang sebagai penghancur segala ikatan duniawi yang menyucikan roh," ujar Ida Bagus Rai, seorang Pakar Agama Hindu di Bali. Setelah pembakaran, abu jasad akan dicampur dengan air suci dan dilarungkan di laut. Ini adalah akhir dari prosesi Ngaben, dan dianggap sebagai pelepasan roh ke alam semesta.
Dengan demikian, Ngaben berfungsi sebagai penghormatan bagi jiwa yang telah pergi. Tradisi ini bukan hanya mengenai kematian, tetapi juga tentang penghargaan dan rasa hormat terhadap roh yang telah kembali ke alam semesta. Meski cukup rumit dan membutuhkan biaya besar, tradisi ini tetap bertahan dan dijaga oleh masyarakat Bali sebagai bagian dari keyakinan dan identitas mereka. Dalam konteks ini, Ngaben menjadi contoh bagaimana masyarakat menghargai dan menghormati siklus kehidupan, dan memberi arti pada perjalanan roh setelah kematian.