Menyelami Keunikan Upacara Adat Perang Topat di Lombok

Memahami Latar Belakang Upacara Adat Perang Topat di Lombok

Berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, upacara adat Perang Topat menjadi ikon unik yang memadukan dua budaya, yaitu Hindu dan Islam. Perang Topat adalah warisan budaya yang diadakan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Upacara ini merupakan simbol penghormatan terhadap kerukunan antar umat beragama di Lombok," ujar Budayawan Lombok, Arief Rahman.

Menurutnya, perayaan ini bermula dari kerajaan Karangasem, Bali, yang menjalin hubungan baik dengan kerajaan Lombok. Dalam upacara ini, kue ketan atau ‘topat’ dijadikan media perang antara dua kelompok yang masing-masing mewakili umat Hindu dan Islam. Meski disebut ‘perang’, acara ini justru menjadi bentuk dari rasa persaudaraan dan toleransi antar umat beragama.

Menyelidiki Ritual dan Simbolisme di Balik Upacara Perang Topat

Upacara Perang Topat ini memiliki serangkaian prosesi yang sarat simbolisme. Dimulai dengan pembuatan tumpeng yang diberkahi dalam prosesi di pura. "Setelah itu, tumpeng-tumpeng tersebut diarak menuju lokasi pertempuran dan dibagikan kepada masyarakat," kata Arief.

Perang topat ini bukanlah perang dalam arti yang sebenarnya. Ketan yang dilemparkan ke udara bukanlah senjata, melainkan simbol penghormatan dan rasa syukur. "Ini adalah bentuk apresiasi kita terhadap keragaman budaya dan agama di Indonesia," ujar Arief.

Ritual ini menjadi sebuah demonstrasi nyata dari kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Sebuah pesan penting bahwa perbedaan tidak harus menjadi pemisah, melainkan bisa menjadi perekat kebersamaan.

Sebagai penutup, Upacara Perang Topat ini selalu ditandai dengan suasana penuh kegembiraan. Masyarakat dari berbagai latar belakang dan agama berkumpul, berbagi tawa dan kebahagiaan. "Ini adalah refleksi dari Indonesia, sebuah negeri yang kaya akan keragaman budaya dan agama," pungkas Arief.

Dengan demikian, melalui upacara ini, kita diajak untuk selalu menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Melalui simbolisme dan ritual di balik perang topat, kita diajak untuk menyelami makna keindahan keragaman yang ada di Indonesia.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa